Gula rafinasi adalah pemanis yang paling umum digunakan di negara-negara Amerika Utara dan Eropa Barat, terutama dalam pembuatan roti dan penganan. Gula rafinasi terdiri dari gula apa pun yang mengalami tahap pemrosesan sebelum digunakan dalam pembuatan makanan. Ini berbeda dari jenis gula lainnya karena tidak mengandung enzim alami yang terjadi secara alami pada gula. Gula yang mengalami proses pemurnian tidak hanya diproses untuk menghilangkan enzim alaminya tetapi juga warna dan rasanya. Berwarna kecoklatan atau coklat tua tergantung pada metode yang digunakan untuk memproduksinya.
Gula putih, juga dikenal sebagai gula meja atau gula pasir putih, adalah gula murni yang paling umum digunakan di negara-negara Amerika Utara dan Eropa Barat, terutama pada produk roti dan kembang gula, yang telah dimurnikan dengan bantuan arang tulang. Jenis gula ini masih bisa dimurnikan lebih lanjut dengan menggunakan arang tulang jika beberapa perusahaan pemurnian gula masih membuatnya.
Gula pasir rafinasi adalah gula yang paling sedikit larut dibandingkan jenis gula lainnya. Faktanya, gula putih memiliki kadar air paling rendah dan dianggap sebagai salah satu gula yang paling tidak larut. Karena khasiatnya inilah, gula putih biasa digunakan sebagai pemanis pada makanan, minuman dan makanan penutup.
Jenis gula ini juga dikenal memiliki kandungan natrium yang tinggi. Ini digunakan untuk mempermanis banyak produk termasuk roti putih, brownies dan es krim. Beberapa produsen menambahkan natrium ke gula putih untuk menjaga rasa dan warnanya. Mereka juga ditambahkan ke banyak makanan yang memiliki kandungan garam tinggi seperti popcorn asin, pasta, dan kentang panggang.
Karena gula putih rafinasi lebih mahal daripada gula alami, orang sering mempertimbangkan untuk menggunakan produk lain untuk mempermanis makanan mereka. Beberapa dari produk ini termasuk aspartam atau sakarin, tetapi kedua zat ini sangat tidak sehat bagi tubuh dan tidak menambahkan rasa manis yang sama dengan gula putih.
Gula alami juga memiliki kadar yang berbeda, tetapi karena diekstraksi dari tebu dan bukan dari tebu itu sendiri, proses pemurniannya kurang. dan oleh karena itu mereka mengandung banyak nutrisi seperti mineral dan vitamin, tetapi tidak banyak sodium dan pengawet lainnya. Mereka biasanya dijual dengan harga lebih murah daripada gula rafinasi.
Gula alami dianggap lebih sehat dan lebih murah karena merupakan gula murni. Alasan mengapa gula pasir dianggap sebagai alternatif gula putih adalah karena merupakan produk sampingan alami dari proses pembuatan tebu. Gula rafinasi diproses dengan arang tulang, yang merupakan proses khusus di mana jenis asam khusus ditambahkan ke dalam tebu dan gula yang dihasilkan kemudian digunakan untuk membuat gula putih. Beberapa perusahaan pengolahan juga menambahkan bahan pengikat pewarna brom ke dalam tebu, sehingga mengurangi umur simpannya.
Apa itu Gula Rafinasi? Gula rafinasi adalah jenis gula yang paling umum dan paling murah. Gula alami dianggap sebagai alternatif yang jauh lebih sehat daripada gula putih.
Jika Anda membandingkan gula alami dengan gula rafinasi, Anda akan melihat bahwa gula alami tidak mengandung kalori atau lemak jenuh yang hampir sama banyaknya. Di sisi lain, gula rafinasi mengandung karbohidrat olahan dalam jumlah besar yang tidak akan bermanfaat bagi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa gula rafinasi mengandung banyak risiko kesehatan. Salah satu risiko terbesar adalah gula rafinasi telah dikaitkan dengan penyakit jantung, hipertensi, dan kanker tertentu. Aspartam adalah aditif umum di beberapa pemanis yang juga dikaitkan dengan kanker. Selain itu, mengonsumsi zat dalam jumlah besar dapat menyebabkan sakit kepala, sembelit, dan diare.
Apa itu Gula Rafinasi? Bagi semua yang belum tahu apa itu Gula Rafinasi?