Untuk kasus depresi yang parah, psikoterapi dapat menjadi pilihan. Selama terapi ini, orang didorong untuk mulai menggabungkan aktivitas yang mereka nikmati kembali ke dalam kehidupan mereka. Penggunaan psikoterapi secara signifikan meningkatkan risiko episode depresi di masa depan. Namun, pengobatan lanjutan dapat sangat mengurangi intensitas episode tersebut. Melalui psikoterapi, orang dapat mempelajari keterampilan yang dapat mencegah kembalinya keadaan depresi. Dukungan teman dan anggota keluarga sangat penting dalam proses penyembuhan. Inilah alasan mengapa sistem pendukung sangat penting.
Evaluasi psikiatri biasanya dilakukan oleh psikolog atau psikiater. Pemeriksaan fisik dapat mengungkapkan depresi. Tes laboratorium juga dapat dilakukan. Jika gejalanya menetap, terapis akan merekomendasikan psikoterapi. Evaluasi ini sering termasuk kuesioner. Selain itu, dokter mungkin meresepkan obat. Dalam beberapa kasus, kombinasi dari pendekatan yang berbeda digunakan. Misalnya, TMS adalah pengobatan non-invasif untuk depresi yang telah tersedia untuk masyarakat umum sejak tahun 2008. TMS adalah alat yang mengirimkan pulsa elektromagnetik ke otak untuk mengatur aktivitas saraf.
Terapi interpersonal adalah pilihan lain. Pendekatan ini berfokus pada peningkatan hubungan interpersonal. Ini dapat membantu seseorang meningkatkan keterampilan komunikasi mereka dan mengurangi gejala depresi mereka. Ini dapat membantu pasien menjadi lebih sadar akan perasaan dan interaksi mereka dengan orang lain. The American Psychiatric Association merekomendasikan terapi electroconvulsive (ECT), yang telah terbukti efektif. Ini bekerja dengan merangsang aktivitas listrik otak dan dengan demikian mempengaruhi sistem saraf, yang merupakan bagian penting dari setiap evaluasi kesehatan mental.
Selain psikoterapi dan obat-obatan, terapi alternatif bisa efektif dalam mengobati depresi. Metode ini melibatkan mengajari pasien cara menyederhanakan hidup mereka, menetapkan tujuan yang realistis, dan mengungkapkan perasaan mereka. Mereka juga dapat membantu seseorang mengatasi tingkat stres dan menghindari gejolak. Di antara pendekatan ini, terapi perilaku kognitif adalah yang paling umum dari semua terapi. Bergantung pada tingkat keparahan depresi, terapi perilaku kognitif mungkin merupakan pilihan terbaik. Ini harus digunakan selain bentuk psikoterapi dan pengobatan lainnya.
Selain jenis terapi tersebut, ada jenis pengobatan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut tentang pengobatan dan pencegahan depresi, lihat Untuknegeri.net. Bentuk paling populer dari terapi ini adalah mengajari orang cara mengubah pola pikir negatif mereka dan memberikan langkah-langkah praktis untuk mengelola gejala mereka. Selain itu, terapi perilaku kognitif juga dapat mencakup terapi yang mengajarkan seseorang bagaimana berhubungan dengan orang lain dan pulih dari depresi. Terapis yang tepat dapat membantu seseorang mengatasi depresi. Penting untuk memilih terapis yang tepat karena dia akan menjadi pasangan Anda dalam pemulihan.
Psikoterapi adalah cara lain yang efektif untuk mengobati depresi. CBT melibatkan konseling, terapi bicara yang membantu orang tersebut belajar mengubah pola pikir negatifnya dan mengembangkan strategi koping baru. Ada juga beberapa jenis terapi yang tersedia untuk lansia. Yang paling umum dibahas di bawah ini. Tujuan dari terapi ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup peserta. Selain psikoterapi, perawatan lain mungkin termasuk penggunaan obat-obatan. Jenis yang paling umum adalah kombinasi dari keduanya.
Di antara bentuk psikoterapi yang lebih umum, terapi perilaku kognitif telah mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir. Dikembangkan oleh Aaron T. Beck pada tahun 1960-an, ini bertujuan untuk memperbaiki pola berpikir penderita dengan mengajarkan cara berpikir yang positif. Ini adalah bentuk terapi bicara yang berfokus pada mengidentifikasi pikiran otomatis dan membantu pasien mengidentifikasinya. Apakah itu negatif atau positif, jenis terapi ini mengajarkan orang tersebut bagaimana berpikir positif.
Berbagai bentuk psikoterapi ada. Terapi aktivasi perilaku mengajarkan orang tersebut untuk menetapkan tujuan dan memasukkan aktivitas yang menyenangkan ke dalam gaya hidup mereka. Dikombinasikan dengan psikoterapi, terapi ini dapat memperbaiki gejala dan menghasilkan pandangan yang lebih sehat. Terapi aktivasi perilaku adalah jenis terapi kognitif yang melibatkan pelatihan pasien untuk mengubah pola pikir mereka dan meningkatkan interaksi mereka dengan orang lain. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan konflik dan meningkatkan hubungan pribadi. Selain itu, pasien diajari untuk lebih aktif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat membantu mereka mengatasi depresi.
Seorang dokter dapat melakukan evaluasi kesehatan mental dan merekomendasikan psikiater khusus. Para profesional ini mengetahui berbagai jenis depresi dan dapat membantu penderita mengidentifikasi bentuk pengobatan yang paling tepat. Diagnosis psikiatri adalah langkah pertama yang penting dalam menentukan penyebab masalah dan rencana perawatan akan membantu penderita mengatasi masalah tersebut. Ada banyak jenis psikoterapi dan metode terbaik untuk seseorang bergantung pada kebutuhan dan jenis depresinya.